buat yang mau tau tentang perjuangan jenghis khan
klik link dibawah ini
Menyatukan
Mongolia
Temujin mempunyai teman baik yang
juga merupakan saudara angkatnya, yang bernama Jamukha. Ia pernah berkali-kali
ditolong oleh Jamukha, yang merupakan keturunan dari suku Jadaran. Bersama-sama
dengan saudara angkatnya, Temujin berhasil merebut kembali hak kekuasaannya
atas sukunya dan juga perserikatan Mongolia yang didirikan ayahnya dahulu.
Waktu demi waktu, wilayah Temujin menjadi semakin besar, yang dilakukan dengan
cara menghancurkan musuh-musuhnya dan menggabungkan suku-suku dalam
perserikatan Mongolia. Musuh terbesar Temujin dalam sejarah ternyata adalah
saudara angkatnya sendiri, Jamukha, yang sering mengadu-domba Temujin dengan
suku-suku lainnya, termasuk ayah angkat Temujin sendiri yang bernama Wang Khan.
Setelah Temujin berhasil menyisihkan musuh-musuhnya dan melaksanakan perintah
almarhum ayahnya, Yesugei, ia kemudian juga berhasil membalaskan kematian
nenek-moyangnya, yang dibunuh oleh kerajaan Jin. Temujin kemudian diangkat
menjadi Khan dengan gelar Jenghis Khan; yang artinya "Khan dari
Segala-galanya".
Memerangi
kerajaan Jin
Nenek-moyang kerajaan Jin berasal dari suku Jurchen.
Suku Jurchen berhasil menguasai wilayah utara Cina selama lebih dari 100
tahun. Hal ini akan menjadi kesulitan besar untuk Jenghis Khan dalam menunaikan
tugasnya. Kerajaan Jin memiliki jumlah pasukan yang hampir mendekati jutaan
jiwa (lebih dari 10 kali lipat dari pasukan Jenghis Khan pada waktu itu).
Mereka hidup aman dibalik tembok kerajaan yang besar dan susah untuk
diserang. Jenghis Khan berhasil meruntuhkan semangat perang dan kekuataan
kerajaan Jin dalam berbagai peperangan. Salah satunya adalah perang di Tebing
Serigala Liar, dimana Jenghis Khan yang hanya memiliki pasukan tidak lebih dari
100.000 tentara berhasil membabat pasukan musuh yang besarnya lebih dari
setengah juta jiwa. Kejayaan Jenghis Khan terbukti dari keberhasilannya dalam
merebut ibukota kerajaan Jin, Dadu, yang sekarang ini menjadi Beijing.
Para seniman (artis), ahli senjata (terutama ahli senjata berat/siege weapon),
dan barang berharga, semuanya dibawa kembali ke Mongolia sebagai budak dan rampasan
perang.
Invasi
ke Timur Tengah
Sejarah mencatat invasi yang
dipimpin oleh Jenghis Khan sendiri dengan ratusan ribu tentara terpilih ke Kerajaan
Khawarezmia yang pada waktu itu menguasai seluruh wilayah Timur Tengah
diawali dengan pedagang Mongolia yang dibunuh dan harta mereka dirampas oleh
panglima Khawarizmi yang serakah. Keserakahan itu membawa bencana bagi
bangsanya. Jenghis Khan berhasil menawan dan menghukum mati panglima tersebut
dengan cara menuangkan logam panas ke matanya. Kerajaan Khawarizmi menderita
kerugian yang tidak terhitung. Amarah Jenghis Khan bertambah setelah cucu
kesayangannya terbunuh. Populasi rakyat Timur Tengah berkurang hingga 10%, dan
wilayah Mongolia pun bertambah luas sampai kebagian barat benua Asia.
Sejarah pernah mencatat bahwa pada
saat Jenghis Khan mundur kembali ke Mongolia, ia sempat memerintahkan dua
jendral terbaiknya, Jebe dan Subotai Baatur untuk
menyelidiki daerah barat dan membasmi sisa musuh sampai ke wilayah Russia. Jebe
dan Subotai pernah menginjak daratan Eropa pada saat itu, dan
mengalami konfrontasi dan menghancurkan pasukan Salib
yang hendak menyerang wilayah Arab.
Sumber konfrontasi itu diperkirakan terjadi karena pasukan Salib dari Eropa
mengira pasukan Mongol adalah pasukan Arab.
Wilayah Timur Tengah kemudian
dibagi-bagi dan dikuasai oleh putra-putra Jenghis Khan.
sumber:id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar